Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang sangat pesat membawa banyak perubahan mengejutkan dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang seni. Dengan AI yang mampu menghasilkan karya seni dengan kecepatan yang tinggi dan akurasi yang tinggi, banyak orang yang khawatir bahwa desainer dan seniman akan ditinggalkan. Bahkan, pada tahun 2022 lalu karya AI sempat memenangkan penghargaan yang membuat gempar dunia seni.
Namun, meskipun AI mampu menghasilkan karya yang memuaskan, hal ini tidak berarti bahwa AI dapat menggantikan seluruh peran desainer dan seniman. Ada beberapa hal yang membedakan antara hasil karya dari AI dan desainer atau seniman, yaitu kreativitas dan sentuhan manusia yang sangat penting dalam bidang desain dan seni. Karya seni yang diciptakan oleh desainer atau seniman memiliki nuansa dan esensi tersendiri, yang berasal dari pemahaman mereka tentang emosi dan pengalaman manusia. Oleh karena itu, tidak mungkin bagi AI untuk menggantikan peran desainer dan seniman secara sepenuhnya.
Persaingan Desainer dan AI Generated Art
Desainer dan seniman harus mencari cara untuk bersaing dengan karya AI generated art dengan menekankan pada hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh AI, seperti kreativitas dan sentuhan manusia. Persoalan makna dan pemahaman konteks menjadi sangat penting dalam produk kreatif untuk melampaui keterampilan seni sintetis dari AI. Desainer perlu memanfaatkan keunikan dan keahlian mereka untuk membuat karya yang tidak hanya memuaskan, tetapi juga memiliki makna dan memiliki nuansa tersendiri. Desainer dan seniman juga perlu memerhatikan faktor manusia dengan memperkuat hubungan dengan klien dan memahami kebutuhan mereka dengan lebih baik, sehingga mereka dapat memberikan solusi yang lebih baik dan lebih memuaskan dalam setiap kerja-kerja kreatif.
Dengan memahami bahwa AI tidak dapat menggantikan peran desainer dan seniman secara sepenuhnya, desainer dan seniman dapat memanfaatkan kemajuan teknologi AI untuk membantu mereka dalam membuat karya yang lebih baik dan lebih memuaskan. Dengan memadukan keahlian dan kreativitas mereka dengan teknologi AI, desainer dan seniman dapat membuat karya yang unik dan memiliki nuansa tersendiri, yang membedakannya dari karya AI generated art.
Memahami AI Generated Art
Artificial Intelligence (AI) Generated Art adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan bantuan teknologi AI. Dalam hal ini, AI berperan sebagai pembuat karya seni dengan memproses data dan membentuk hasil akhir yang sesuai dengan permintaan atau perintah. Proses pembuatan AI Generated Art sangat rumit dan membutuhkan waktu untuk menghasilkan sebuah karya. Dalam proses ini, AI text to image generator memproses permintaan dalam bentuk kode melalui deep learning, mencari probabilitas kombinasi antara dua identitas berdasarkan kesesuaian kode, dan membentuk hasil akhir melalui proses difusi.
Keunggulan dari AI Generated Art adalah kecepatan dan akurasi yang tinggi dalam menghasilkan karya seni. AI juga memiliki kemampuan observasi yang luas dan mampu mengumpulkan dan menyimpan data dari berbagai sumber yang bisa diproses sesuai dengan permintaan atau perintah. Namun, ada beberapa kekurangan dari AI Generated Art, seperti kurangnya kreativitas dan sentuhan manusia yang sangat penting dalam bidang seni. Selain itu, AI Generated Art juga belum mampu memahami emosi dan pengalaman manusia sehingga hasil karya yang dihasilkan belum bisa menggantikan peran desainer dan seniman secara sepenuhnya.
Teknologi AI telah membuat perubahan besar dalam berbagai bidang, termasuk dalam dunia desain dan seni. AI Generated Art memungkinkan penciptaan karya dengan kecepatan dan akurasi yang tinggi. Namun, banyak desainer dan seniman yang khawatir bahwa mereka akan ditinggalkan oleh teknologi ini.
Kecemasan ini sangatlah wajar, persoalan mesin menggusur manusia dari pekerjaan adalah persoalan berulang dan telah menjadi kontradiksi abadi dalam kemajuan peradaban. Jika para Desainer memahami AI sebagai alat, selayaknya mereka memahami software lainnya sebagai alat maka kecemasan mereka menjadi tidak kontekstual.
Bagaimana Desainer menggunakan AI image generator untuk meningkatkan kualitasnya
Desainer dapat menggunakan AI dalam berbagai cara untuk meningkatkan pekerjaan mereka. Untuk memanfaatkan AI image generator sebagai alat bantu, desainer harus mempelajari dan terus mengasah kemampuan mereka dalam menulis prompt. Kemampuan kritis dan pengetahuan luas mengenai karya seni, gaya desain, dan prinsip estetika sangat dibutuhkan dalam penulisan prompt agar hasil gambar yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Semakin jelas perintah yang diberikan, semakin akurat hasil gambar yang dihasilkan. Beberapa cara potensial untuk menggunakan AI dalam desain meliputi:
Menghasilkan ide desain: Sistem AI seperti DALL-E dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai ide desain berdasarkan deskripsi teks. Ini dapat membantu desainer untuk dengan cepat menghasilkan ide-ide baru dan kreatif untuk proyek mereka.
Meningkatkan kualitas desain: AI dapat digunakan untuk menganalisis dan mengoptimalkan elemen desain seperti warna, komposisi, dan tipografi, membantu desainer membuat desain berkualitas lebih tinggi.
Otomasi tugas berulang: AI dapat digunakan untuk mengotomatiskan tugas berulang seperti mengubah ukuran dan memotong gambar, membebaskan desainer untuk fokus pada tugas yang lebih kreatif dan kompleks.
Membuat desain interaktif: AI dapat digunakan untuk membuat desain interaktif yang merespons input pengguna secara real-time, menciptakan pengalaman yang lebih menarik dan imersif bagi pengguna.
Meningkatkan kolaborasi: AI dapat digunakan untuk memfasilitasi kolaborasi antara desainer dan klien, memungkinkan komunikasi dan umpan balik yang lebih cepat dan lebih efisien.
Tujuan platform AI yang menghasilkan AI generated art adalah menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk menghasilkan gambar berdasarkan deskripsi teks untuk membuat gambar yang sangat detail, realistis, dan secara akurat mencerminkan deskripsi teks/prompt. Maka, sistem AI ini sebenarnya dapat digunakan untuk membantu desainer dan seniman menciptakan ide-ide baru dan kreatif untuk terus karyanya. Tentunya jika para desainer mampu memahami bahwa AI adalah bagian dari perkembangan teknologi peralatan yang tidak dapat dihindari.
Desainer dan para seniman digital perlu menerima kehadiran AI image generator sebagai peluang sekaligus ancaman bagi masa depan karyanya. Meskipun hingga saat ini AI image generator masih dapat disebut sebagai alat, namun dengan pengembangan teknologi kognitifnya di masa depan, bukan tidak mungkin malah dapat mengubah posisi tawarnya dalam kerja-kerja kreatif yang berkaitan dengan visualisasi. Oleh karena itu, kemampuan beradaptasi dengan teknologi kecerdasan buatan dan pengembangan kemampuan berpikir kritis menjadi tugas besar bagi para desainer dan seniman digital saat ini untuk menghadapi tantangan kemajuan teknologi kecerdasan buatan.
*Artikel ini merupakan pengolahan ulang dari artikel yang dipublikasikan di Hybrid.co.id
😎
🤓
Good