Menggunakan grafik/chart dalam presentasi adalah salah satu teknik visualisasi data yang dapat membantu audience anda memahami data-data yang anda sampaikan. Namun seperti sudah kami tekankan dalam artikel 5 Teknik Visualisasi Data dalam Presentasi Powerpoint, penggunaan chart haruslah tepat. Setiap jenis chart memiliki penggunaan dan jenis data yang berbeda. Jenis chart yang tepat adalah yang mampu menggambarkan pesan yang terkandung dalam data secara efektif kepada audience. Sebaliknya, jika anda salah memilih jenis chart maka audience akan bingung dan interpretasi data menjadi meleset.
Jenis Chart Dasar
Ada banyak jenis chart mulai dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks. Chart yang kompleks cocok digunakan jika audience anda familiar dengan topik-topik spesifik seperti statistik dan risk management, jika tidak maka chart itu hanya membuat kepala pening. Untuk menyajikan data kuantitatif sederhana, pada dasarnya anda hanya butuh 4 jenis chart yang paling umum berikut:
Pie chart.
Bar chart.
Column chart.
Line chart.
Rumuskan Pesan
Kunci dalam memilih jenis chart yang tepat adalah merumuskan pesan dari data yang anda miliki secara jelas dan spesifik. Pesan yang anda rumuskan itu akan menentukan bagaimana data-data akan dibandingkan dan pada ujungnya berimbas pada jenis chart yang paling tepat untuk menggambarkan perbandingan itu. Misalnya, Data market share perusahaan-perusahaan dalam suatu industri tidak melulu harus ditampilkan dalam bentuk pie chart, jika anda ingin menggarisbawahi market share suatu perusahaan yang tertinggal dari kompetitornya maka lebih tepat jika anda gunakan bar chart.
Dalam tulisan kali ini saya akan membagikan 4 jenis pesan yang dapat ditarik dari data berikut jenis chart yang tepat untuk menggambarkannya:
1. Menunjukkan komposisi komponen
Untuk menunjukkan persentase setiap komponen yang membentuk suatu kategori, seperti market share perusahaan-perusahaan pembentuk suatu industri, maka jenis chart yang tepat adalah pie chart. Grafik ini memiliki bentuk lingkaran yang membangun metafora sebagai kesatuan atau total, maka jumlah nilai setiap komponennya haruslah sama dengan 100%.
2. Menyusun peringkat kategori
Jika anda ingin membandingkan nilai antar beberapa kategori, maka grafik yang paling ideal adalah bar chart sebab dapat dengan mudah menunjukkan nilai terkecil dan terbesar dari satu set data. Kategori diletakkan pada sumbu vertikal sehingga tetap mudah dibaca meskipun ada nama kategori yang panjang.
3. Menganalisis trend
Jika tujuan anda menunjukkan pola perubahan dari data deret waktu (time series) seperti kenaikan/penurunan/fluktuasi penjualan produk dari tahun ke tahun, maka bentuk chart yang dapat anda pilih:
Line chart, grafik ini paling jelas menggambarkan pergerakan dari waktu ke waktu dan berguna jika plot waktu yang anda miliki sangat banyak
Column chart, alternatif jika plot waktu tidak terlalu banyak
4. Menggambarkan distribusi data
Distribusi data menunjukkan data jumlah/frequency dalam suatu rentang, misalnya jumlah pegawai dengan gaji antara $10.000-$19.000. Bagi anda yang familiar dengan topik statistik, distibusi data berguna dalam mengidentifikasi pencilan data/data ekstrim dan menganalisa kenormalan data. Bentuk chart yang dapat anda pilih:
Column chart (Histogram), jika kategori rentang tidak lebih dari 7
Line chart (Histograph), jika kategori rentangnya banyak
Data memang mampu meyakinkan audience, selama diolah menjadi informasi yang penting dan disajikan dengan tepat. Oleh karena itu tidak cukup sekedar menampilkan data angka menggunakan grafik. Data anda harus memiliki pesan dan grafik yang anda pilih dapat menggambarkan pesan itu secara jelas. Sekali lagi, audience tidak mengharapkan tampilan data yang rumit, penyajian data yang jernih dan minim distraksi akan memberikan informasi yang komprehensif.
Setelah anda memahami cara memilih jenis chart yang tepat, dalam artikel berikutnya kami akan membahas bagaimana menyajikan grafik secara jernih kepada audience anda.
Ayam
wow